Kamis, 26 Februari 2009

Jalan hidupku edisi tyga

sobat,
Pada bulan Oktober - nOvember 1991 dengan amanah dari Drs H Ktut Imaduddin Djamal, SH dan abang tercintanya H Muhammad nengah Sururuddin aku bawa 9 anak yatim piatu dan terlantar dari Pegayaman menuju desa Sembung meranggi kecamatan kerambitan kabupaten tabanan Bali ke sebuah rumah wakaf dari Hj Dewa Pere di atas tanah seluas 4 are, pas di ujung jalan (tikungan tajam jalur utama propinsi dari tabanan ke negara, dekat dengan kantor kecamatan kerambitan, kantor polsek kerambitan, puskesmas kerambitan en ... dekat dengan SLB C kerambitan)

9 anak itu minim kemampuan bahasa Indonesia, sedikit bahasa melayu karena setiap hari mengaji kitab perukunan yang tulisannya Arab pegon (bahasa melayu tulisan arab), ofcourse bahasa ibu lah yang dipakae, yaitu bahasa Bali. usia mereka pada waktu itu berkisar 7 - 9 tahun.

Seminggu pertama observasi lokasi pasar dan sekolah anak-anak sambil adaptasi lingkungan. yah ... memang anak-anak is anak-anak, jadi ketika mereka melihat saudara Hindu sedang sembahyang (maturan) di sanggah rumah, sanggah di sawah dan tempat lainnya, mereka selalu waspada mengintip n pasti sobat bisa tebak, karena isi canangnya yang menarik (alat sembahyangnya selalu diisi dengan buah, kue kering bahkan kadang telor dan daging). Jadi begitu orang selesai sembahyangan, mereka ... hihihi hicks ... mereka ppolos saja menghampiri canang tersebut dan mengambil isi yang menurut mereka bisa dimaem ... syukurnya belum pernah ketahuan jadi aman saja ...

9 anak beda karakter, background pendidikan minim, jadilah rumah pondok yatama kita itu sebagai sasana tinju bebas.

Seiring perjalanan waktu, mereka kita kirim ke sekolah negeri (biar murah biayanya hihihihi hicks), kesadaran bergaul secara lebih santun semakin matang. alumni pertama saat ini sudah aa yang bekerja di sebuah travel agent sebagai asisten manager operasional.

Tahun berjalan, dari 9 anak, bertambahlah santri dan anak asuh, hingga kini berjumlah 174 anak asuh / klien. bekerjasama dengan departemen agama, departemen pendidikan dan kebudayaan serta departemen sosial.

La Royba nama yayasan yang kami pilih, sebagai payung hukum dengan aktifitas antara lain;
1. Pondok Pesantren Bali Bina Insani
2. Madrasah Tsanawiyah Bali Bina Insani
3. Madrasah Aliyah Bali Bina Insani
4. Pondok Yatama
5. Koperasi usaha Bersama

Cerita menarik lainnya tentang la Royba? ... ikuti jalan hidupku edisi berikutnya ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar